Berani bermimpi besar! Hal tersebut merupakan sebuah keyakinan yang membawaku keliling dunia. Terlahir di sebuah di kota kecil di Klaten (Jawa Tengah), lalu tumbuh dan dibesarkan di Gunung Kidul (Yogyakarta), tidak membuatku enggan untuk bermimpi dan mewujudkannya.
Sudah sejak kecil aku berandai-andai untuk bisa ke Eropa. Setiap kali melihat film Barat, juga saat mendengarkan beberapa lagu dari Bryan Adams, muncul keinginan dibenakku, ‘aku pasti akan kesana’. Impianku ini pun terwujud diusiaku yang cukup muda, yakni 20 tahun.
Awalnya, aku berkesempatan untuk magang di Belanda di tahun 2018. Kemudian tahun 2019 aku pun kembali ke negeri kincir angin itu untuk melakukan riset di Rotterdam. Selama magang dan riset, aku juga berkesempatan untuk traveling ke negara-negara Eropa lainnya, seperti Jerman, Prancis, Italia, Belgia, Luxembourg, dan Swiss.
Selama penelitian di Belanda, aku juga sempat menghadiri sebuah conference yang diadakan oleh Perserikatan Pelajar Indonesia di Inggris. Saat itu, aku berkunjung ke University of Nottingham. Karena harus kembali ke Belanda untuk melanjutkan riset, aku hanya menghabiskan waktu 10 hari di United Kingdom.
Musim berganti dan aku pun berkesempatan untuk kembali lagi ke United Kingdom. Kali ini aku tinggal di Cambridge selama 5,5 bulan! Hmm.. Cambridge? Aku yakin 99% dari kalian yang sedang membaca blog ini, pasti sudah pernah mendengar tentang universitasnya yang kece badai itu! Yep! Cambridge merupakan salah satu universitas terbaik di dunia. Universitas ini berusia lebih dari 800 tahun.
Tinggal di Cambridge selama lebih dari 5 bulan memang benar-benar sebuah pengalaman yang tidak terlupakan. Terlebih saat itu aku berkesempatan menghabiskan musim semi dan musim panas, juga bersosialisasi dengan beberapa pengajar disana. Penasaran dan ingin tahu Kota Cambridge itu seperti apa? Yuk simak terus postingan ini! 😊 Pernah lihat Harry Potter? Yup! University of Cambridge pernah dijadikan lokasi shooting Harry Potter, teman-teman. Tidak heran, bangunan-bangunan di Kota Cambridge memang amat sangat klasik dan otentik. Di Cambrigde, hampir disetiap sudut kotanya didominasi oleh bangunan-bangunan tua berusia lebih dari 500 tahun. Bangunan-bangunan tersebut umumnya berupa gereja dan kampus. Hampir semua bangunan-bangunan kampusnya menyerupai gereja dan arsitekturnya pun tergolong sangat kuno. Hampir 90% dari bangunan terbuat dari batu-batuan tua, membuat setiap bangunannya semakin unik.
Walaupun tergolong sebagai daerah perkotaan, Cambridge tetap memiliki banyak lahan hijau. Disini ada pasar tradisionalnya juga, lho!
Sudah berdiskusi tenteng landscape-nya, lalu bagaimana dengan orang-orangnya? Menurut pengalaman aku pribadi, orang-orang di Cambridge itu ramah-ramah. Kebanyakan dari mereka murah senyum dan sangat sopan. Kota Cambridge didominasi oleh mahasiswa. Tak hanya orang Inggris saja, banyak mahasiswa internasional yang juga menempuh pendidikan disini.
Beralih ke kuliner, disini banyak restoran dan kedai yang menjual makanan internasional, termasuk makanan Indonesia. Kalau kalian kangen rumah, jangan khawatir. Kalian tinggal pergi ke restoran Indonesia dan langsung bisa pesan sate ayam! Bagi kalian yang suka memasak, banyak toko kelontong Asia yang menjual kebutuhan memasak masakan Indonesia.
Baiklah, cerita bersambung disini dulu ya. Buat kalian yang punya pertanyaan seputar kehidupan di Cambrige atau di Eropa pada umumnya, feel free to reach out to us using the contact form. We will help you! 😊
תגובות